Bismillah.
Assalamualaikum.
Kami akan share Pelajaran Keempat minggu ini. Bermakna telah tiga pelajaran kami share iaitu:
Pelajaran Pertama | Surah Al-Fatihah |
Pelajaran Kedua | Ma’na dan Syarat La Ilaha Illa Allah |
Pelajaran Ketiga | Rukun Iman |
Jom kita ke pelajaran yang seterusnya:
Pembagian Tauhid dan Syirik
Tauhid itu terbagi tiga bagian, yaitu:
1. Tauhid Rububiyah |
2. Tauhid Uluhiyah |
3. Tauhid Asma’ dan Sifat |
Syirik itu terbagi tiga bagian, yaitu:
1. Syirik Akhbar (besar) |
2. Syirik Ashghar (kecil) |
3. Syirik Khafiy ((tersembunyi) |
Syirik Akhbar berakibat runtuhnya seluruh amal perbuatan dan kekal di Neraka, bagi orang yang mati dalam keadaan syirik.
Sebagaimana firman Allah SWT:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
[Surah Al-An’am: ayat 88]
Artinya:
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.
مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَنْ يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللَّهِ شَاهِدِينَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ بِالْكُفْرِ ۚ أُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَفِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ
[Surah At-Taubah: ayat 17]
Artinya:
Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya dan mereka kekal didalam Neraka.
Orang yang mati (sedang ia masih melakukan syirik akhbar ini), ia tidak akan diampuni, haram baginya Syurga. Sebagaimana firman Allah Azza wa-Jalla:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
[Surah An-Nisa: ayat 48]
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia berbuat dosa yang besar.
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
[Surah Al-Ma’idah: ayat 72]
Artinya:
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Syurga dan tempatnya di neraka, tidak ada bagi orang-orang zhalim seorang penolong pun.
Diantara bentuk-bentuk (Syirik Akhbar ini) ialah berdo’a kepada orang mati, kepada berhala-berhala, memohon pertolongan kepada mereka, bernadzar untuk mereka, menyembelih untuk mereka dan sebagainya.
Syirik Ashghar ialah:
(Perbuatan) yang penamaan-nya ditetapkan oleh nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai syirik, akan tetapi tidak termasuk jenis syirik akhbar; seperti : Riya’ dalam beberapa perbuatan, bersumpah dengan selain Allah, ucapan “Masya Allah wa sya’a Fulan” (Apa yang dikehendaki Allah dan dikehendaki Fulan) dan sebagainya.
Berdasarkan sabda Rasulullah saw yang artinya:
Sesuatu yang paling aku takutkan (menimpa) kamu adalah Syirik Ashghar. Lalu beliau saw ditanya tentang (Syirik Ashghar), beliau menjawab: (Ia adalah) Riya’.
[Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabarani serta Al-Baihaqi, dari Mahmud bin Lubaid Al-Anshari r.a., dengan sanad yang baik. Diriwayatkan pula oleh Ath-Thabarani dengan beberapa sanad yang baik dari Mahmud bin Lubaid, dari Rafi’ bin Khudaij, dari Nabi saw]
Barang siapa yang bersumpah dengan sesuatu selain Allah, maka ia telah berbuat syirik.
[Diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih, dari Umar bin Khattab r.a.]
Dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan sanad yang shahih dari hadith Ibnu Umar r.a. dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda:
”Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka sungguh ia telah kafir atau berbuat syirik”.
Dan sabda beliau yang artinya:
Janganlah kamu mengatakan “Jika dikehendaki Allah dan dikehendaki Fulan”, akan tetapi katakanlah “Jika dikehendaki Allah, kemudian dikehendaki Fulan.
[Dikeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih, dari Hudzaifah bin Al-Yaman r.a.]
(Syirik Ashghar) ini tidak berakibat riddah (keluar dari agama Islam), tidak pula berakibat kekal di Neraka, akan tetapi ia (Syirik Ashghar) tidak sesuai dengan kesempurnaan Tauhid yang diwajibkan.
Syirik Khafiy:
Dalilnya adalah sabda Nabi saw yang artinya:
“Maukah kamu aku beritahukan apa yang paling aku takutkan (menimpa) kamu lebih dari (takutku atasmu) terhadap Al-Masih Ad-Dajjal? Mereka (para shahabat) menjawab: Mau, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: (ia itu adalah) syirik khafiy (syirik yang tersembunyi), bahwa seseorang berdiri, lalu shalat, kemudian ia membaguskan shalatnya, karena ia melihat ada orang yang sedang memperhatikannya”.
[Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitabnya Al-Musnad, dari Abi Sa’id Al-Khudriy r.a.]
Syirik dapat juga dibagi dua saja: Syirik Akhbar dan Syirik Ashghar. Sedang Syirik Khafiy dapat masuk pada kedua syirik tersebut. Syirik Khafiy dapat masuk pada Syirik Akhbar, seperti Syirik orang-orang munafik, karena mereka menyembunyikan akidah mereka yang batil; dan menampakkan ke-Islaman mereka, atas dasar riya’ dan takut atas kepentingan diri mereka.
Sedang Syirik Ashghar seperti riya’, sebagaimana (yang telah dijelaskan) dalam hadith Mahmud bin Lubaid Al-Anshari yang telah lalu; dan hadith Abu Said diatas.
Wallahu Waliyyut Taufiq (Hanya Allah lah yang dapat memberi pertolongan).
Diatas adalah Pelajaran Keempat.
Diharapkan kita semua dapat mengambil pengajaran dari pelajaran yang diberikan.
So….. semoga Allah SWT bukakan pintu hati kita sebagaimana orang-orang yang arif, dikurniakan kepada kita kefahaman nabi-nabi dan ilham para malaikat yang hampir dengan-Nya, semua itu dengan rahmat-Nya wahai Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Amin.
Wassalam.